Tuesday, March 19, 2013

Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Bidang Pertanian


Perkembangan di bidang TIK dari masa ke masa sangat pesat dan perannya dalam kehidupan manusia dapat dirasakan dalam berbagai bidang kegiatan kehidupan manusia, baik secara individu atau kelompok (organisasi atau perusahaan). Dalam bidang pertanian saat ini juga kerap menggunakan TIK sebagai media pengembangan pertanian misalnya menggunakan program tertentu untuk menggambar peta wilayah penyebaran penyakit tanaman dan penggunaan lahan. Pada pertanian besar, pemupukan dapat dilakukan oleh pesawat terbang yang dilengkapi dengan kamera. Dari kamera, diperoleh masukan keadaan tanah yang kemudian dianalisis oleh komputer untuk mengetahui kadar air dan mineral yang terkandung di dalamnya. Sehingga, banyaknya pupuk yang harus disemprotkan ke ladang pertanian dapat ditentukan. Dengan cara ini pemupukan bisa dilakukan secara tepat.
Apa manfaat teknologi informasi bagi pertanian? Yakni, menyediakan sejumlah informasi penting untuk membangun sektor pertanian.
            Jaringan informasi untuk petani dilakukan dengan kerja sama antar daerah, khususnya yang memiliki sentra-sentra pertanian. Kenapa? Agar terhindar dari masalah persediaan berlimpah mengingat beberapa daerah menghasilkan komoditi pertanian yang relatif sama. Kerja sama melalui jaringan informasi diharapkan pula sebagai media untuk salaing berbagi pengalaman.
            Di sisi lain, hasil produksi petani tergantung sekali dengan lokasi yang berhubungan dengan cuaca, kondisi tanah dan kondisi alam lainnya. Mereka sangat membutuhkan informasi pertanian yang baru, tetapi kendala yang muncul adalah tenaga penyuluh  pertanian umumnya punya keterbatasan, antara lain banyak yang tidak mengenal lokasi dan petunjuk pertanian-nya pun juga merujuk ke aturan baku pertanian tanpa melihat muatan lokal. Kendala lainnya yang berhubungan dengan penyampaian informasi adalah petani yang umumnya berpendidikan rendah-menengah, kadang-kadang masih ada yang  buta huruf, dan masih gagap dengan teknologi terkini.
            Pengembangan infrastruktur secara fisik sangat dibutuhkan untuk menunjang terbangunnya jaringan informasi pertanian. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan harus berorientasi pada kebutuhan inovasi teknologi dan pasar global. Pengembangan hardware dan software yang memadai  ditunjang dengan penggunaan broad band untuk memudahkan akses ke internet dengan kecepatan tinggi perlu dipersiapkan. Pengembangan infrastruktur secara fisik perlu dibarengi dengan sistem total quality management, dimana setiap komponen yang terkait dengan jaringan informasi harus mengikuti standar-standar yang berlaku dan dilakukan evaluasi pada saat-saat tertentu.
            Pendidikan dan pelatihan untuk pengembangan sumber daya manusia yang telah dimilik oleh daerah merupakan salah satu upaya untuk menghadapi tantangan belum optimalnya kualitas sumber daya yang dimiliki daerah saat ini.Dalam era teknologi informasi ini, kegiatan pendidikan dan pelatihan harus diarahkan pada iklim yang kondusif untuk menunjang keberhasilan pelaksaan kegiatan pengembangan sumber informasi pertanian berbasis web. Sumber daya manusia di bidang informatika, manajemen informasi, dan teknologi informasi perlu diperkuat. Dengan demikian unit pelayanan informasi pertanian yang akan dikembangkan benar-benar dapat membantu petani dala akses informasi pertanian yang meliputi informasi pasar komoditi pertanian dan teknologi informasi pertanian.
            Oleh karena itu, solusi yang bisa ditawarkan adalah membangun Sistem Informasi Petani (SIP) dengan muatan lokal, sehingga dalam hal ini diperlukan peran-serta petani sendiri untuk memberikan pengalaman pertaniannya. Sebenarnya cukup dengan 3 menu utama yaitu informasi umum, produk/komoditi dan pasar. Informasi umum bisa berisi tentang lokasi (desa,kecamatan,kab), penduduk, kelompok tani, potensi pertanian di daerah itu, peta lokasi, dsb. Produk pertanian jumlahnya banyak dimana masing-masing produk mempunyai petunjuk teknis, permodalan/cash flow dan mungkin juga ada sukses story. Semua informasi produk ini juga harus mempunyai struktur yang rapi, misalnya setiap produk/komoditi cukup dengan petunjuk teknis pertanian dengan tahapan yang jelas, termasuk biaya yang dibutuhkan dan prakiraan hasil panen. Informasi pasar juga bisa diupdate dengan cara pengiriman SMS.
            Akan lebih baik dibangun sebuah SIP Center yang akan mengumpulkan SIP-SIP lokal, dimana SIP Center ini menjadi pusat data/ewebsite yang bisa diakses oleh semua user yang terhubung oleh internet (tidak hanya petani dan tidak hanya User di suatu lokasi). Termasuk data harga pasaran produk/komoditi di pasar-pasar terdekat yang dikirimkan via SMS. Akhirnya dengan SIP Center ini kemungkinan besar akan bisa mendatangkan sendiri investor-investor pertanian yang bisa mengembangkan produk di suatu lokasi.Inilah nilai tambah yang harus ditanamkan kepada petani (yang memperkaya konten lokal SIP), bahwa usaha mereka tidak sia-sia, semakin lengkap maka semakin banyak user yang melihat potensi mereka.


Sumber:

http://madellia-agribisnis.blogspot.com/2009/12/pentingnya-informasi-dan-komunikasi.html

No comments:

Post a Comment