Perkembangan di bidang TIK dari masa ke masa sangat pesat
dan perannya dalam kehidupan manusia dapat dirasakan dalam berbagai bidang
kegiatan kehidupan manusia, baik secara individu atau kelompok (organisasi atau
perusahaan). Dalam bidang pertanian saat ini juga kerap menggunakan TIK sebagai
media pengembangan pertanian misalnya menggunakan program tertentu untuk
menggambar peta wilayah penyebaran penyakit tanaman dan penggunaan lahan. Pada
pertanian besar, pemupukan dapat dilakukan oleh pesawat terbang yang dilengkapi
dengan kamera. Dari kamera, diperoleh masukan keadaan tanah yang kemudian
dianalisis oleh komputer untuk mengetahui kadar air dan mineral yang terkandung
di dalamnya. Sehingga, banyaknya pupuk yang harus disemprotkan ke ladang
pertanian dapat ditentukan. Dengan cara ini pemupukan bisa dilakukan secara
tepat.
Apa manfaat teknologi informasi bagi pertanian? Yakni, menyediakan
sejumlah informasi penting untuk membangun sektor pertanian.
Jaringan
informasi untuk petani dilakukan dengan kerja sama antar daerah, khususnya yang
memiliki sentra-sentra pertanian. Kenapa? Agar terhindar dari masalah
persediaan berlimpah mengingat beberapa daerah menghasilkan komoditi pertanian
yang relatif sama. Kerja sama melalui jaringan informasi diharapkan pula
sebagai media untuk salaing berbagi pengalaman.
Di
sisi lain, hasil produksi petani tergantung sekali dengan lokasi yang
berhubungan dengan cuaca, kondisi tanah dan kondisi alam lainnya. Mereka sangat
membutuhkan informasi pertanian yang baru, tetapi kendala yang muncul adalah
tenaga penyuluh pertanian umumnya punya keterbatasan, antara lain
banyak yang tidak mengenal lokasi dan petunjuk pertanian-nya pun juga merujuk
ke aturan baku pertanian tanpa melihat muatan lokal. Kendala lainnya yang
berhubungan dengan penyampaian informasi adalah petani yang umumnya
berpendidikan rendah-menengah, kadang-kadang masih ada yang buta
huruf, dan masih gagap dengan teknologi terkini.
Pengembangan
infrastruktur secara fisik sangat dibutuhkan untuk menunjang terbangunnya
jaringan informasi pertanian. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan harus
berorientasi pada kebutuhan inovasi teknologi dan pasar global. Pengembangan
hardware dan software yang memadai ditunjang dengan penggunaan broad
band untuk memudahkan akses ke internet dengan kecepatan tinggi perlu
dipersiapkan. Pengembangan infrastruktur secara fisik perlu dibarengi dengan
sistem total quality management, dimana setiap komponen yang terkait dengan
jaringan informasi harus mengikuti standar-standar yang berlaku dan dilakukan
evaluasi pada saat-saat tertentu.
Pendidikan
dan pelatihan untuk pengembangan sumber daya manusia yang telah dimilik oleh
daerah merupakan salah satu upaya untuk menghadapi tantangan belum optimalnya
kualitas sumber daya yang dimiliki daerah saat ini.Dalam era teknologi informasi
ini, kegiatan pendidikan dan pelatihan harus diarahkan pada iklim yang kondusif
untuk menunjang keberhasilan pelaksaan kegiatan pengembangan sumber informasi
pertanian berbasis web. Sumber daya manusia di bidang informatika, manajemen
informasi, dan teknologi informasi perlu diperkuat. Dengan demikian unit
pelayanan informasi pertanian yang akan dikembangkan benar-benar dapat membantu
petani dala akses informasi pertanian yang meliputi informasi pasar komoditi
pertanian dan teknologi informasi pertanian.
Oleh
karena itu, solusi yang bisa ditawarkan adalah membangun Sistem Informasi
Petani (SIP) dengan muatan lokal, sehingga dalam hal ini diperlukan peran-serta
petani sendiri untuk memberikan pengalaman pertaniannya. Sebenarnya cukup
dengan 3 menu utama yaitu informasi umum, produk/komoditi dan pasar. Informasi
umum bisa berisi tentang lokasi (desa,kecamatan,kab), penduduk, kelompok tani,
potensi pertanian di daerah itu, peta lokasi, dsb. Produk pertanian jumlahnya
banyak dimana masing-masing produk mempunyai petunjuk teknis, permodalan/cash
flow dan mungkin juga ada sukses story. Semua informasi produk ini juga harus
mempunyai struktur yang rapi, misalnya setiap produk/komoditi cukup dengan
petunjuk teknis pertanian dengan tahapan yang jelas, termasuk biaya yang
dibutuhkan dan prakiraan hasil panen. Informasi pasar juga bisa diupdate dengan
cara pengiriman SMS.
Akan
lebih baik dibangun sebuah SIP Center yang akan mengumpulkan SIP-SIP lokal,
dimana SIP Center ini menjadi pusat data/ewebsite yang bisa diakses oleh semua
user yang terhubung oleh internet (tidak hanya petani dan tidak hanya User di
suatu lokasi). Termasuk data harga pasaran produk/komoditi di pasar-pasar
terdekat yang dikirimkan via SMS. Akhirnya dengan SIP Center ini kemungkinan
besar akan bisa mendatangkan sendiri investor-investor pertanian yang bisa
mengembangkan produk di suatu lokasi.Inilah nilai tambah yang harus ditanamkan
kepada petani (yang memperkaya konten lokal SIP), bahwa usaha mereka tidak
sia-sia, semakin lengkap maka semakin banyak user yang melihat potensi mereka.
Sumber:
No comments:
Post a Comment